Dinas Perikanan Banyuwangi Kedatangan Peneliti dari Brunel University London

    Dinas Perikanan Banyuwangi Kedatangan Peneliti dari Brunel University London
    Kelompok peneliti PISCES Partnership dari Brunel University, London, Britania Raya bertemu dengan Plt Kepala Disperikan Banyuwangi Suryono Bintang Samudera.

    BANYUWANGI - Potensi perikanan tangkap di wilayah Kabupaten Banyuwangi terbilang cukup baik. Masyarakat nelayan di sepanjang pesisir pantai masih bisa menikmati hasil tangkapan laut yang melimpah. Namun, nelayan dihadapkan pada tantangan dengan banyaknya sampah plastik yang terbawa hingga ke laut. Hal inilah yang membuat kelompok peneliti dari Brunel University, London, Britania Raya datang ke Banyuwangi pada Selasa 20 Agustus 2024 kemarin.

    Sebelum memulai kegiatan penelitiannya di Banyuwangi, para peneliti berkunjung ke kantor Dinas Perikanan (Disperikan) Banyuwangi untuk meminta izin. Kedatangan mereka sekaligus mencari informasi awal sebelum memulai proses pengumpulan data yang bakal dilakukan hingga Senin (9/9/2024) mendatang.

    Adapun penelitian yang akan dilakukan adalah seputar dampak dari pencemaran sampah plastik terhadap kegiatan perikanan tangkap di Banyuwangi. ”Ada beberapa titik yang akan kami jadikan lokasi pengumpulan data, antara lain Muncar dan Pancer, ” ungkap PISCES Director and Principal Investigator Profesor Susan Jobling.

    Selama di Banyuwangi, tim peneliti PISCES dari Brunel University ini akan menggali lebih lanjut mengenai dampak sosial, ekonomi, lingkungan, politik, dan kebijakan yang berpengaruh terhadap pencemaran sampah plastik di perairan. ”Kami bersama-sama ingin mencari solusi dari nelayan, masyarakat, dan pemerintah, ” terang Susan.

    Tidak hanya itu, penelitian tersebut juga akan mencari tahu, apakah peralatan yang digunakan nelayan untuk melaut juga turut berkontribusi dalam menyumbang sampah plastik laut. ”Pengelolaan oleh nelayan terhadap sisa peralatan ini juga jadi bagian penelitian, ” imbuhnya.

    Susan menyebutkan bahwa outcome dari penelitian yang akan dilakukan oleh timnya adalah untuk menemukan solusi serta rekomendasi regulasi yang bisa dibuat oleh pemerintah lokal dalam mendukung pengelolaan sampah plastik di pesisir. ”Hasil penelitian akan dipublikasikan serta diserahkan pada Dinas Perikanan Banyuwangi, ” ujarnya.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperikan Banyuwangi Suryono Bintang Samudera mengungkapkan bahwa manajemen sampah menjadi perhatian pemerintah. Sebagai daerah wisata, sampah yang berserakan akan membuat daya tarik masyarakat untuk berkunjung menurun. ”Karena seperti yang kita tahu, Banyuwangi ini sekarang adalah daerah wisata. Sehingga, perlu adanya kegiatan yang mendukung pengelolaan sampah itu, ” tegasnya.

    Saat ini, Disperikan Banyuwangi telah memiliki kelompok-kelompok binaan yang tersebar di sepanjang pesisir Banyuwangi. Kelompok-kelompok tersebut akan diberikan sosialisasi, bantuan, serta pelatihan untuk penanganan sampah. Dengan program tersebut, masyarakat yang tinggal di pesisir sudah tidak lagi membuang sampah sembarangan.

    ”Bahkan, mereka kini juga ikut melestarikan kebersihan wilayah perairan Banyuwangi, ” pungkas Suryono.

    (SUMBER: Radar Banyuwangi)

    banyuwangi jawa timur dinas perikanan banyuwangi
    Hariyono

    Hariyono

    Artikel Sebelumnya

    Pelantikan Anggota DPRD Periode 2024-2029,...

    Artikel Berikutnya

    Setelah Bacok Remaja dengan Celurit, 5 Anggota...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TMMD Ke-122 Kodim Mappi Resmi Ditutup
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Dandim 1805/Raja Ampat Paparkan Hasil Capaian Pelaksanaan Program TMMD Ke-122 Kepada Kasdam XVIII/Kasuari

    Ikuti Kami